THE USE OF CCTV RECORDINGS AS ELECTRONIC EVIDENCE IN MURDER CASES IN THE COURT PROCESS (CASE STUDY OF CASE NUMBER 777/PID.B/2016/PN.JKT.JUNCTO APPEAL DECISION NUMBER 393/PID/2016/PT.DKI JUNCTO CASSATION DECISION NUMBER 498/K/PID/2018 JUNCTO PK DECISION NUMBER 69 PK/PID/2018)
Keywords:
Use of CCTV Footage, Electronic Evidence, Criminal Murder Case, Judicial Process, Case Study Number 777/PID.B/2016/PN.JKT.PST Juncto, Appeal Decision Number 393/PID/2016/PT.DKI, Juncto Cassation Decision Number 498/K/PID/2018, Juncto Pk Decision Number 69 PK/PID/2018)Abstract
The use of CCTV recordings as electronic evidence in criminal murder cases, the conclusions of which are as follows: First, that the regulation of the use of CCTV (Closed Circuit Television) recordings, which are electronic evidence, as circumstantial evidence in criminal law enforcement, as stipulated in Law Number 8 of 1981 concerning Criminal Procedure Law (KUHAP) Article 188 paragraph (1), where circumstantial evidence is an act, event or circumstance which, due to its consistency, either between one another or with the criminal act itself, indicates that a criminal act has occurred and who the perpetrator is. However, because evidence can only be obtained from witness statements, letters, and statements from the accused, the Indonesian Criminal Justice System adheres to the stelsel negatief wettelijk, whereby only evidence that is valid according to the law can be used for proof. This means that outside of these provisions, CCTV (Closed Circuit Television) cannot be used as valid evidence in such cases. Second, that in terms of legal interpretation, CCTV (Closed Circuit Television) recordings, which are electronic evidence, are circumstantial evidence in Case Number 777/Pid.B/2016/Pn.Jkt.Pst Juncto Appeal Decision Number 393/PID/2016/PT.DKI Juncto Cassation Decision Number 498/K/Pid/ 2018 Juncto PK Decision Number 69 PK/Pid/2018, because the CCTV (Closed Circuit Television) was not taken directly by the investigator, but by an unauthorised person, witness Dermawan Salihin, who went directly to Olivier Restaurant and took the CCTV USB (Closed Circuit Television), which was then seized by the police, the electronic evidence was not obtained lawfully. Furthermore, in criminal cases, because the Indonesian criminal procedural law system adopts the Stelsel negatief wettelijk system, where only evidence that is lawful according to the law can be used for proof, and the collection of evidence must be done lawfully, then because during the trial process, information was obtained from witnesses presented in the criminal case that the CCTV footage was taken by someone who was not authorised to do so, it can be legally interpreted that the CCTV footage cannot be used as evidence or as circumstantial evidence.
Downloads
References
A.M Sulhidayat Syukri, yang berjudul “Perkembangan Alat Bukti Dalam Tindak Pidana Kekerasan Seksual}, pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar, tahun 2022, tersedia di B012211085_tesis_26-01-2023 bab 1-3.pdf, diakses 1 Februari 2025.
Abdul Wahid, Mohammad Labib, Kejahatan Mayantara: Cyber Crime, Bandung: Refika Aditama, 2005.
Achmad Rifai, Penemuan Hukum oleh Hakim dalam Perspektif Hukum Progresif, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.
Achmad Rifai, Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam Pespektif Hukum Progresif, Jakarta: Sinar Grafika, 2018.
Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh & Nyawa, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Afrianto Sagita, “Pembalikan Beban Pembuktian Sebagai Kebijakan Hukum Pidana Dalam Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi”, Jurnal Hukum Respublica, Vol.17 No 1 Tahun 2017, hlm.26
Agus Yudha Hernoko, 2 Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Komersial, Jakarta: Kencana, 2010.
Ahmad Fathoni Ramli, Administrasi Peradilan Agama Pola bindalmin dan Hukum Acara Peradilan Agama dalam Praktek, Bandung: Mandar Maju, 2013.
Alfitra, Hukum Pembuktian dalam Beracara Pidana, Perdata dan Korupsi di Indonesia, Jakarta: Raih Asa Sukses, 2011.
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004.
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo, 2007.
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, 2002.
Bambang Waluyo, Sistem Pembuktian Dalam Peradilan Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 1996.
E.Y. Kanter dan S.R. Sianturi, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesi dan Penerapannya, Jakarta: Storia Grafika, 2002.
Eddy O.S. Hiariej, Teori dan Hukum Pembuktian, Jakarta: Erlangga, 2012.
Edmon Makarim, Pengantar Hukum Telematika, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005.
Elwi Danil, Korupsi: Konsep, Tindak Pidana, dan Pemberantasannya, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.
Hari Sasangka & Lily Rosita, Hukum Pembuktian dalam Perkara Pidana, Bandung: Bandar Maju, 2023.
J. J Bruggink, alih bahasa oleh Arief Sidharta, Refleksi Tentang Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999.
JE. Sahetapy, Victimologi Sebuah Bunga Rampai, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1987.
Jimly Asshiddiqie. “Gagasan Negara Hukum Indonesia”,Makalah, Disampaikan Dalam Forum Dialog Perencanaan Pembaharuan Hukum Nasional Yang Diselenggarakan Oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementrian Hukum Dan HAM”, 2011, hlm. 8-16.
Johan Wahyudi, “Dokumen elektronik sebagai Alat Bukti pada Pembuktian di Pengadilan”, Jurnal Perspektif, Vol. XVII, No. 2, 2012, hlm. 11.
Josua Sitompul. Cyberspace, Cybercrimes, Cyberlaw: Tinjauan Aspek Hukum Pidana. Jakarta: Tatanusa, 2012
Khathryna Ihcent Pelealu. “Konsep Pemikiran Tentang Negara Hukum Demokrasi dan Hukum Hak Asasi Manusia Pasca Reformasi”, Jurnal Lex Administratum, Fakultas Hukum Vol. 3 No. 7. Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi, 2015.
Konrad Zwiyert and Hein Keotz, Introduction to Comparative Law, Oxford: Clarendon Press, 1987.
Leden Mapaung, Asas-Teori-Praktik Hukum Pidana, Jakarta: Sinar Grafika, Jakarta, 2005.
Lilik Mulyadi, Kekuasaan Kehakiman. Surabaya: Bina Ilmu, 2007.
Lilik Mulyadi, Pembalikan Beban Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung: Alumni, 2007.
Lilik Mulyadi, Seraut Wajah Putusan Hakim dalam Hukum Acara Pidana Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2010.
M. Syamsudin, Operasionilasasi Penelitian Hukum, Jakarta: Rajawali Pers, 2007.
M. Yahya Harahap, Pembahasan, Permasalahan dan Penerapan KUHAP: Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali, Jakarta: Sinar Grafika, Jakarta, 2006.
Marwan Effendy, Teori Hukum dari Perspektif Kebijakan, Perbandingan dan Harmonisasi Hukum Pidana, Jakarta: Gaung Persada Press Group, 2014.
Moelyatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Cet. IX, Jakarta: Rineka Cipta, 2015.
Moh. Kusnardi dan Bintan R. Saragih, Ilmu Negara, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1995.
Mukti Fajar ND & Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Munir Fuady, Teori Hukum Pembuktian (Pidana dan Perdata), Jakarta: Citra Aditya Bakti, 2012.
Ni’matul Huda, Negara Hukum, Demokrasi dan Judicial Review, Yogyakarta: UII Press, 2005.
Notohamidjojo, O., Makna Negara Hukum Bagi Pembaharuan Negara dan Wibawa Hukum Bagi Pembaharuan Masyarakat Di Indonesia, Jakarta: Badan Penerbit Kristen, 1970.
Padmo Wahjono, Pembangunan Hukum di Indonesia, Jakarta: Ind-Hill Co, 1989.
Pribadi. Legalitas Alat Bukti Elektronik Dalam Sistem Peradilan Pidana. 2018.Vol. 3, No. 1 : 108 – 124.
Raden Fidela Raissa Ramadhanti, Rahadi Wasi Bintoro, dan Alef Musyahadah Rahmah, “Kedudukan Rekaman Cctv Sebagai Alat Bukti Di Persidangan Terhadap Tindak Pidana Pencurian Di Minimarket (Tinjauan Yuridis Putusan Nomor 284/Pid.B/2019/PNSbr)”, S.L.R, Vol.3 (No.1) : 69-79, hlm. 71
Ramiyanto, Bukti Elektronik Sebagai Alat Bukti yang Sah dalam Hukum Acara Pidana, (Jakarta: Puslitbang Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI. 2017) 465.
Rani Trisna Togatorop, “Kedudukan Rekaman CCTV Sebagai Alat Bukti Dalam Tindak Pidana Pencurian (Studi Putusan No 105/Pid.B/2015/PN. Bdg), Tesis, Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan, 2019, tersedia di https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/29564 diakses 1 Nopember 2024.
Roeslan Saleh, Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana, Jakarta: Aksara Baru, 1999.
Rusli Muhammad, Hukum Acara Pidana Kontemporer, Bandung: Citra Aditya Bakti. 2007.
S.F. Marbun, Peradilan Tata Usaha Negara, Yogyakarta: Liberti, 2003.
Salim, HS., Perkembangan Teori Dalam Ilmu Hukum, Jakarta: Rajawali Grafindo Persada, Jakarta, 2010.
Samsul Fadli yang berjudul “Kekuatan Alat Bukti Elektronik Cctv (Closed Circuit Television) Dalam Praktek Peradilan Pidana”, Tesis, Program Magister Ilmu Hukum Universitas Batanghari Jambi Tahun 2018, tersedia di http://repository.unbari.ac.id/535/1/Samsul%20Fadli%20B.15031059%20MH.pdf, diakses 20 Januari 2025
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bhakti, 2000.
Shanti Bhushan Mishra, Handbook of Research Methodology A Compendium for Scholars & Researchers, New Delhi: Educreation Publishing, 2011.
Sudarto, Hukum Pidana I, Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 1990.
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta: Liberty, 2002.
Suharto R.M, Hukum Pidana Materiil: Unsur-Unsur Objektif Sebagai Dasar Dakwaan, Ed. II, Jakarta: Sinar Grafika, 1996.
Sumali, Reduksi Kekuasaan Eksekutif di Bidang Peraturan Pengganti Undang Undang (PERPU), Malang: Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang Press, 2003.
Suteki dan Galang Taufani, Metode Penelitian Hukum (Filsafat, Teori dan Praktik), Depok: Rajawali Pers, 2018.
Tegar Kurnia Priambudi, “Kekuatan Pembuktian CCTV, dalam Sistem Peradilan Pidana (Studi Putusan Nomor 464/Pid.B/2019/PN.Smg)”, Tesis, Program Magister Ilmu Hukum Universitas Islam Sultan Agung Semarang, 2021, tersediagdighttps://repository.unissula.ac.id/24931/2/20301900088_fullpdf.pdf, diakses tanggal 3 Februai 2025.
Timbo Mangaranap Sirait & Jeremy Nathanael Sirait, Hukum Acara Pidana di Indonesia, Arab Saudi & Amerika Serikat, (Proses Tata Cara dan Perbandingannya), Yogyakarta: Deepublish, 2024.
Timbo Mangaranap Sirait, “Menilik Akseptabilitas Perkawinan Sesama Jenis Di Dalam Konstitusi Indonesia”, Jurnal Konstitusi, Mahkamah Konstitusi R.I., Volume 14, Nomor 3, September 2017.
Timbo Mangaranap Sirait, “Urgensi Perluasan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Sebagai Manifestasi Pengejawantahan Konstitusi”, Jurnal Konstitusi, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Volume 13, Nomor 3, September 2016, hlm. 661.
Timbo Mangaranap Sirait, CYBER LAW, dalam Teori dan Perkembangannya (Cyber Crime, Privacy Data, E-Commerce), Yogyakarta: Deepublish, 2023.
Timbo Mangaranap Sirait, Hukum Pidana Khusus dalam Teori dan Penegakannya, Yogyakarta: Deepublish, 2021.
Timbo Mangaranap Sirait, Hukum Pidana Korporasi dan Sistematisasi Penegakannya Secara Integral, Yogyakarta: Deepublish, 2021.
Timbo Mangaranap Sirait, Hukum Pidana Pajak (Materiil dan Formil), Yogyakarta: Deepublish, 2019.
Timbo Mangaranap Sirait, Ilmu Politik Hukum, dari Masa ke Masa, Yogyakarta: Deepublish, 2021.
Tri Astanta, et.al., “Peran Closed Circuit Television (CCTV) Dalam Meningkatkan Keamanan Di Kampus Stie Ganesha”, Jurnal Ilmiah Fokus EMBA, Vol. 02 No. 03, hlm. 269-270
Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Jakarta: Ichtiar, 1962.
Wahyudi Djafar, “Menegaskan Kembali Komitmen Negara Hukum: Sebuah Catatan Atas Kecenderungan Defisit Negara Hukum Di Indonesia”, Jurnal Konstitusi, Vol. 7 No. 5, 2016, hlm. 155-156.
Yesmil Anwar dan Adang, Sistem Peradilan Pidana (Konsep, Komponen & Pelaksanaannya dalam penegakan Hukum di Indonesia), Bandung: Widya Padjadjaran, 2009.
Zahermann Armandz Muabezi, “Negara Berdasarkan Hukum (Rechtsstaats) Bukan Kekuasaan (Machtsstaat)”. Jurnal Hukum dan Peradilan, Vol. 6 No. 3, 2017, hlm. 422.
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Cet. V, Jakarta: Sinar Grafika, 2014.
Zubair Soi Mooduto, “Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Proses Pembuktian Tindak Pidana”, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar, 2012, tersedia di zubairsoim-1670-1-12-zubai-9 1-2.pdf, diakses 26 Januari 2025.
Legislation and Court Decisions
Undang – Undang Dasar Republik Indonesia 1945
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana (KUHP).
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Putusan Nomor : 777/Pid.B/2016/PN.JKT.PST, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Putusan Banding Nomor : 393/PID/2016/PT.DKI
Putusan Kasasi Nomor : 498/K/Pid/2018
Putusan Peninjauan Kembali Nomor : 69 PK/Pid/2018
Putusan Mahkamah Konstitusi No. 20/PUU-XIV/2016
Internet
Antara, “Hakim kasus Jessica: bukti CCTV bisa dijadikan petunjuk”, tersedia di https://www.antaranews.com/berita/592660/hakim-kasus-jessica-bukti-cctv-bisa-dijadikan-petunjuk, diakses 5 Agustus 2024
Biro Pusat Statistik, “Jumlah Kasus Kejahatan Pembunuhan Pada Satu Tahun Terakhir (Kasus), 2020-2022” , tersedia di https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTMwNiMy/jumlah-kasus-kejahatan-pembunuhan-pada-satu-tahun-terakhir--kasus-.html, diakses 11 Desember 2024