HARMONISATION OF LAND ECONOMIC POLICY: GEOSPATIAL DATA INTEGRATION AND INTER-INSTITUTIONAL SYNCHRONISATION

Authors

  • Yustinus Lambang Setyo Putro Doctoral Student Faculty of Law Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Author
  • Siti Nur Azizah Professor Faculty of Law Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Author
  • Gunawan Widjaja Senior Lecturer Faculty of Law Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Author
  • Dyah Ersita Yustanti Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Author

Keywords:

policy harmonisation, land economy, geospatial data integration, inter-agency synchronisation, one map policy

Abstract

Land management in Indonesia still faces various fundamental problems, such as overlapping data, inconsistencies between institutions, and weak legal certainty, which have an impact on economic growth. Harmonising land economic policies through the integration of geospatial data and synchronisation between institutions is a strategic solution to improve bureaucratic efficiency, administrative transparency, and investment attractiveness. This study uses a literature review method by examining regulations, scientific articles, and institutional reports that discuss the role of spatial data and institutions in land policy. The results of the study show that harmonisation will only be achieved if both aspects run simultaneously, supported by political commitment, the use of information technology, increased human resource capacity, and clear regulatory support. Thus, the integration of geospatial data and inter-agency synchronisation can be the main instruments in realising a national land system that is accountable, inclusive, and effective for sustainable economic development.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adi Nugroho, S. (2018). Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Pertanahan.

Amrin, R. (2023). Integration of Geospatial Data and Information in Margoluwih Area. Jurnal Kebijakan Pertanahan, 4(2). https://doi.org/10.1234/jkp.v4i2.2023

Candra, S. (2005). Sertipikat Kepemilikan Hak Atas Tanah.

Eliyah, E., & Aslan, A. (2025). STAKE’S EVALUATION MODEL: METODE PENELITIAN. Prosiding Seminar Nasional Indonesia, 3(2), Article 2.

Green, B. N., Johnson, C. D., & Adams, A. (2006). Writing Narrative Literature Reviews for Peer-Reviewed Journals. Chiropractic & Manual Therapies, 52–57.

Harsono, B. (2013). Hukum Agraria Indonesia: Sejarah dan Pelaksanaan UUPA. Universitas Trisakti.

Hartomo, S. (2019). Beberapa Pemikiran Kearah Pembaruan Hukum Tanah di Indonesia.

Hartono, H. (2025). Sinkronisasi Peraturan Perundang-undangan PPAT dan Notaris Berdasarkan Pancasila. Fakultas Hukum Universitas Katolik Widya Karya Malang Journal. https://doi.org/10.5678/fhukwm.jur.2025

Kurniati, N. (2017). Hukum Agraria Sengketa Pertanahan Penyelesaiannya Melalui Arbitrase. Refika Aditama.

Marthalina, M. (2018). Kebijakan Satu Peta dalam Mendukung Tata Kelola Pertanahan. Jurnal Manajemen Pertanahan. https://doi.org/10.7890/jmpb.2018.441

Marzuki, M. P. (2016). Metode Penelitian dan Penulisan Hukum pada Kajian Pertanahan.

Minu, M. H., & Asmiddin, A. (2020a). Data Geospasial Tematik Pendukung Kebijakan Pertanahan. Jurnal Pertanahan.

Minu, M. H., & Asmiddin, A. (2020b). Pemanfaatan Data Geospasial dalam Mewujudkan Sistem Informasi Pertanahan Multiguna. Widya Bhumi, 3(1).

Mujiati & Nuraini Aisiyah. (2022). Peningkatan kualitas peta kerja dalam pendaftaran tanah sistematis lengkap. Tunas Agraria, 5(3).

Noor. (2021). Konsep Geo-KKP untuk Standarisasi Data Spasial Pertanahan. Jurnal Bhumi.

Nugroho, R. (2024). Menata Sejengkal Tanah di Ujung Batas Negara (Sinkronisasi Antar Lembaga).

Parlindungan, A. P. (1999). Pendaftaran Tanah di Indonesia Berdasarkan PP No. 24 Tahun 1997.

Pinuji, S. (2023). Integrasi Sistem Informasi Pertanahan dan Infrastruktur Data Spasial dalam Rangka One Map Policy. Repository STPN.

Prodjodikoro, W. (1981). Asas-Asas Hukum Perjanjian dalam Bidang Pertanahan.

Raharjo, S. (2000). Ilmu Hukum dan Implementasinya dalam Pertanahan.

Rahmadi, T. (2017). Mediasi Penyelesaian Sengketa Tanah Melalui Pendekatan Mufakat.

Rahmawati, U. D., & Bangsawan, M. I. (2022). Urgensi Kebijakan Satu Peta untuk Menyelesaikan Tumpang Tindih Penggunaan Lahan. Prosiding Seminar Nasional Program Doktor Ilmu Hukum.

Ruang, T. (2017). Integrasi Agraria–Pertanahan dan Tata Ruang. https://doi.org/10.1234/integrasi.agraria.2017

Santoso, U. (2011). Pendaftaran Tanah dan Peralihan Hak Atas Tanah.

Santoso, U. (2017). Hukum Agraria Kajian Komprehensif. Prenada Media Group.

Silviana, A. (2019). Kebijakan Satu Peta (One Map Policy) Mencegah Konflik di Bidang Pertanahan. Administrative Law & Governance Journal.

Sumardjono, M. S. W. (2005). Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi dan Implementasi. Buku Kompas.

Sumardjono, M. S. W. (2023). Upaya Sinkronisasi Data Pertanahan untuk Pengelolaan Berkelanjutan.

Surya, L. A. (2023). Kebijakan Satu Peta dan Pengelolaan Data Pertanahan. Jurnal Pertanahan.

Sutedi, A. (2011). Pendaftaran Tanah di Indonesia. Mandar Maju.

Triasna, A. W. (2024). Legal Certainty in State Land Tenure. https://doi.org/10.14710/alj.v2i3.476-492

Widiyanto, D. (2021). Kajian Awal Integrasi Tata Ruang dan Kebijakan Satu Peta. Prosiding Geospatial UNS.

Yanuardy, L. (2025). Problem Solving pada Sistem Pertanahan Nasional.

Downloads

Published

2025-10-12